Daftar Blog Saya

Senin, 30 Januari 2012

MASSACHUSET MODEL


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “MASSACHUSET MODEL”. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang massachuset model.
 Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan Makalah ini.
 Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan Makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.

                                                                                                           

                                                                                     Yogyakarta, 12 Januari 2012

                                                                                                           
                                                                                                    Penyusun 












                                                                        BAB I
 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Model komprehensif pada saat ini banyak menjadi pusat pembicaraan pendidikan. Sebuah model pembelajaran yang sangat bernilai positif untuk kita ketahui didalamnya. Pada makalah ini kami akan menjelaskan tentang “Massachuset Model” yang mana didalamnya akan mempelajari pula tentang layanan komprehensif. Massachuset model sangat memperhatikan layanan bimbingan konseling yang didalamnya sangat bertujuan dalam mencapai satu visi misi kesuksesan dalam menempuh bidang karir, penempatan kerja, pengembangan pribadi dan social serta mencapai prestasi akademik maupun non-akademik. Judul ini sangat menarik sekali untuk kita ketahui, selain itu ketidaktahuan kita mengenai massachuset model ini menjadi faktor utama mengapa hal ini dikatakan sangat penting untuk kita pelajari, karena selain itu kita juga akan mengetahui tentang bagan yang akan dijelaskan secara detail, agar kita dapat memahami tentang massachuset model dan apa-apa saja yang terkait didalamnya.

1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan pembahasan dalam mata kuliah dasar-dasar bimbingan dan konseling, serta betapa ketidaktahuan kita sangat besar tentang materi yang dibahas kali ini yaitu Massachuset Model yang didalamnya sekiranya sangat bermanfaat untuk dapat kita ketahui dan pelajari. Sangat menarik untuk dikaji dan kita bahas, adapun perumusan masalah dalam pembahasan ini sebagai berikut:
1.      Apakah pengertian massachuset model tersebut ?
2.      Apakah tujuan massachuset model di Amerika ?
3.      Bagaimana sistem bagan yang ada didalam massachuset model ?



1.3.Tujuan
Berdasarkan pembahasan dalam mata kuliah dasar-dasar bimbingan dan konseling serta banyaknya muncul pertanyaan kita mengenai masalah massachuset model, yakni sebuah model program layanan komprehensif di Amerika. Disini tujuannya adalah bagaimana kita dapat memahami secara spesifik dari pembahasan ini. Bahwa pada dasarnya adalah dapat mengetahui massachuset model secara jelas, dapat mengetahui pula tujuan nya, sejarah didalamnya dan penjabaran bagan secara spesifik.


















 BAB II
    PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Massachuset Model
      Massachuset American Model adalah program layanan yang mana untuk mengembangkan dan menyampaikan program-program konseling dan layanan-layanan didalamnya, yang mana berdiri di Amerika. MA ini akan menyediakan layanan bagi semua siswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk sukses dalam akademik/non akademik, kesiapan tempat kerja dan domain pribadi/sosial. Ma model lebih melayani semua siswa di sekolah. Ada konsesnsus umum bahwa konseling sekolah yang komprehensif seperti program MA model proses akan lebih cepat dalam bidang keefektivisannya dalam mode pembelajaran. Dan konselor sekolah telah sukses dalam mengadopsi komponen model karena sistem pendukung yang mereka butuhkan dari waktu ke waktu. Tujuan utama sebuah sekolah model program konseling  ini adalah melayani semua siswa menggunakan data yang berbasis standar.
2.2. Tujuan Massachuset Model
            Tujuan nya memberikan layanan dan program-program konseling yang menyediakan semua siswa dengan pengetahuan dan keterampilan agar sukses dalam akademik/ teknis, tempat kerja, doamain pribadi/ sosial.
            Tujuan 1 : prestasi akademik / teknis
·         Fokus pada pengembangan sikap, pengetahuan keterampilan yang diperlukan dalam keberhasilan pendidikan tinggi, tempat kerja dan pasca-sekolah menengah pilihan.
·         Menggunakan sekolah data untuk merancang dan memberikan program konseling dan layanan.
·         Tim informasi perbaikan sekolah dan pengembangan rencana perbaikan sekolah


            Tujuan 2 : kesiapan tempat kerja / karir perencanaan
·         Membantu siswa dalam membuat informasi pasca-sekolah menengah baik itu keputusan atau rencana kedepannya.
·         Fokus pada mengintegrasikan keterampilan akademis, teknis, dan kerja pembangunan.
Tujuan 3 : pengembangan pribadi dan sosial.
·         Merasa didukung dan aman berada di sekolah.
·         Mengembangkan keterampilan iterpersonal untuk interaksi sosial yang positif
·         Memahami kekuatan pribadi mereka.

2.3. Penjelasan Bagan

            Urutan bagan di atas dimulai dari:
1.      Collaboration (Kolaborasi,penggabungan)
Dalam menciptakan sebuah pelayanan yang baik, seorang konselor professional  harus
bisa menjalin kerja sama (collaboration) dengan guru mata pelajaran agar konselor mengetahui karakter siswanya.

2.      Leadership (kepemimpinan)
Jika kerjasama itu sudah berjalan dengan baik maka selanjutnya proses itu harus ada yang memimpin agar rancangan itu lebih terprogram (leadership).

3.      Systemic Change (Perubahan Sistem)
Setelah rancangan tersebut terprogram maka akan terjadi perubahan sistem (system change) yang dengan adanya perubahan sistem tersebut guru bk mampu memberikan pelayanan yang  memungkinkan untuk tercapainya sebuah kesuksesan.

4.      Advocacy (Pembelaan)
Untuk mencapai kesuksesan tersebut, konselor sekolah professional bekerja secara proaktif untuk menghilangkan hambatan untuk keberhasilan secara akademis, social, dan dalam bidang pengembangan karir dan perencanaan untuk memastikan bahwa kebutuhan semua siswa terpenuhi (advocacy ).
Adapun komponen yang mendukung proses pelayan MA yaitu:
1.      Foundation ( dasar/landasan)
a.       ASCA National Modern ( ASCA Nasional Modern)
ASCA (American School Counselor Association) merupakan salah satu sekolah konseling di Amerika yang menerapkan model MA (Massachussetts American) yang merupakan program komprehensif sekolah di Amerika
b.      Mission/ Vission Statement (Pernyataan visi/misi)
Visi dan misi itu sangat penting dalam organisasi seperti sekolah,karena visi dan misi itu merupakan harapan dan cita-cita dari sebuah organisasi tersebut.
c.       School Counselor Perfomance Standarts ( Standar Kinerja Konselor Sekolah)
Sebuah Organisasi harus mempunyai standar kinerja agar visi dan misi tersebut dapat tercapai dengan baik.  
2.      Dilevery  System (Sistem Pengiriman)
a.       Guidance Curriculum (bimbingan kurikulum)
Kurikulum menjadi sebuah acuan untuk mencapai sebuah target yang di inginkan
b.      Responsive Service (layanan responsive)
Konselor professional memberikan bantuan kepada siswa yang memiliki kebutuhan dan masalah yang memerlukan pertolongan dengan segera
c.       Planning (perencanaan individual)
Individual Perencanaan individual bagi siswa diimplementasikan melalui beberapa strategi sebagai berikut:
1)   Penilaian indiuvidual/kelompok kecil: konselor sekolah mengadakan analisis dan evaluasi terhadap kemampuan, minat, keterampilan, dan prestasi siswa. uji informasi dan data lainnya sering digunakan sebagai dasar bagi pemberian bantuan pada siswa dalam mengambangkan rencana jangka pendek dan jangka panjang mereka.
2)   Pemberian saran pada individual/kelompok kecil: konselor sekolah memberi saran pada siswa dengan menggunakan informasi pribadi/ sosial, karir dan pasar tenaga kerja dalam perencanaan tujuan pribadi, edukasional dan okupasional siswa. keterlibatan siswa, orangtua/wali dan pihak sekolah dalam merencanakan program siswa yang sesuai dengan kebutuhan mereka merupakan hal yang penting. Konselor professional membantu individu untuk perencanaan kedepannya.contoh:konselor mengarahkan siswa SMP untuk masuk ke SMA favorit.
d.      System Support (system pendukung)
Konselor professional bias memberikan dukungan utama bagi siswa,dalam berbagai aspek. Mendukung kerja yang pada akhirnya akan mencapai tujuan yang ditargetkan. Bagaimana kedepannya itu merupakan aspek dukungan utama yang mengaturnya. Jadi pada intinya system dukungan sangatlah penting.
3.      Management System (Sistem Manajemen)
a.       Us Of Data (penggunaan data)
b.      Performance evaluation (evaluasi kinerja )
c.       Use of time ( penggunaan  waktu )
d.      Agreements (kesetujuan )
Ada beberapa pertanyaan kunci dalam melakukan evaluasi program untuk dapat membantu konselor sekolah, seperti:
Apa metode, program, dan intervensi yang sangat bermanfaat bagi siswa?  Seberapa puaskah siswa dan guru terhadap layanan yang diberikan oleh konselor ?bagaimana konselor dalam menanggapi setiap permasalahan yang dihadapainya? Biasanya dalam hal ini dapat dinilai kerja konselor professional dan tidak lupa bahwa kerja konselor professional itu yang baik ketika jam kerja lebih banyak dari waktu jam kerja biasa.
kegiatan evaluasi merupakan suatu kegiatan yang berkesinambungan atau lebih tepat bila dikatakan siklus sebab tidak berhenti sampai terkumpulnya data atau informasi, tetapi data atau informasi itu digunakan sebagai dasar kebijakan atau keputusan dalam pengembangan program bimbingan dan konseling selanjutnya.
Sehingga jika memang terdapat berbagai kekurangan dalam hasil kerja konselor perlu  dilakukan edit evaluasi program. Dengan dilakukan pengeditan dan pengembangan program ke arah yang lebih baik maka diharapkan dapat memberikan suatu layanan dengan hasil yang lebih baik.
Dalam ASCA use of data atau penggunaan data tidak falid karena belum menjamin hasil dari penerapan siswa. Contohnya ketika ulangan banyak yang melakukan kecurangan-kecurangan, hal inilah yang menyebabkan use of data belum bias  dipakai sebagai acuan utama dalam penilaian siswa.
Penggunaan waktu konselor juga harus efisien secara optimal yang mana hal ini sangat penting dalam penerapannya. Use of time dalam ASCA sangat dinilai paling utama agar program dapat berjalan dengan maksimal dan mencapai tujuan dalam kesuksesan program.
4.      Accountabillity (Akuntabilitas)
a.       Measuring student (mengukur hasil siswa)
b.      Evaluation or Modivication (evaluasi/modifikasi)
c.       Dissemination (penyebaran)
Pelaporan dan pemanfaatan hasil evaluasi dianggap sangat penting sebab langkah ini merupakan bentuk konkrit sikap akuntabilitas atas program dan hasil kegiatan yang telah dilakukan seorang konselor beserta staf yang lainnya. Hasil kegiatan evaluasi yang baik adalah yang dapat memberikan sumbangan pertimbangan dalam membuat kebijakan dan keputusan selanjutnya. Program bimbingan dan konseling  itu diganti, diubah atau dikembangkan semata-mata berdasarkan hasil evaluasi. 
Dalam menciptakan sebuah pelayanan yang baik, seorang konselor professional  harusbisa menjalin kerja sama (collaboration) dengan guru mata pelajaran agar konselor mengetahui karakter siswanya. Jika kerjasama itu sudah berjalan dengan baik maka selanjutnya proses itu harus ada yang memimpin agar rancangan itu lebih terprogram (leadership). Setelah rancangan tersebut terprogram maka akan terjadi perubahan sistem (system change) yang dengan adanya perubahan sistem tersebut guru bk mampu memberikan pelayanan yang  memungkinkan untuk tercapainya sebuah kesuksesan.Untuk mencapai kesuksesan tersebut, konselor sekolah professional bekerja secara proaktif untuk menghilangkan hambatan untuk keberhasilan secara akademis, social, dan dalam bidang pengembangan karir dan perencanaan untuk memastikan bahwa kebutuhan semua siswa terpenuhi (advocacy ).





BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1. Kesimpulan
Massachuset American Model adalah program layanan yang mana untuk mengembangkan dan menyampaikan program-program konseling dan layanan-layanan didalamnya, yang mana berdiri di Amerika. MA ini akan menyediakan layanan bagi semua siswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk sukses dalam akademik/non akademik, kesiapan tempat kerja dan domain pribadi/sosial. Dimana didalamnya ada beberapa komponen yang mendukung proses layanan MA tersebut.

3.2.Saran
Sebaiknya Massachuset American Model ini tetap dikembangkan karena program layanan nya sangat baik untuk kesuksesan dan keberhasilan kita semua. Baik mencapai prestasi akademik maupun non akademik. Sehingga dengan adanya model program komprehensif ini dapat membuat semua akan menikmati layanan yang mendukung lebih tujuan untuk kedepannya.











DAFTAR PUSTAKA

http :// counselinggoulfitters.com / vistas / ACAPCD / ACAPCD -01. Pdf
http : // www2. Mecer. Edu. / CAPS / Graduate + program  / MEC / konseptual + framework. Htm
L. Gipson Robert dan Marianne H. Mitchell. 2011. Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta : pustaka pelajar
American School Counselor Association ( ASCA ) : www.schoolcounselor.org
Association for Supervision and Curriculum Development: www.ascd.org
Center For School Counseling Outcome Resources: www.csor.org
Counseling Surveys: http://CounselingSurveys.org
EZAnalyze:www.ezanalye.org



Tidak ada komentar:

Posting Komentar