Daftar Blog Saya

Kamis, 10 April 2014

protokol mikro konseling 1

I.    Identitas Klien
1.      Nama Lengkap                               : Wahyu Hapsari
2.      Nama Panggilan                             : Wahyu
3.      Tempat, tanggal lahir                      : Yogyakarta, 2 Oktober 1997
4.      Umur                                              : 16 tahun
5.      Jenis Kelamin                                 : Perempuan
6.      Golongan Darah                             : O
7.      Agama                                            : Islam
8.      Anak ke                                          : 2 dari 3 bersaudara
9.      Status dalam Keluarga                   : Anak kandung
10.  Suku Bangsa                                   : Jawa
11.  Kewarganegaraan                           : Indonesia
12.  Alamat Asal                                    : pingit kiduk no 45, Yogyakarta
13.  Alamat Sekarang                            : pingit kiduk no 45, Yogyakarta
14.  Nomor Telepon                               : 085729333772

II.   Keadaan Keluarga
A.    Orang Tua
AYAH
1.      Nama                                        : edi yudanto
2.      Tempat, tanggal lahir                : Blitar, 15 juni 1965
3.      Agama                                      : Islam
4.      Alamat                                      : pingit kiduk no 45, Yogyakarta
5.      Nomor telepon                          : 0274810899
6.      Pekerjaan                                  : Karyawan Swasta
7.      Penghasilan                               : -
8.      Pendidikan Terakhir                 : S1
9.      Suku Bangsa                             : Jawa
10.  Kewarganegaraan                     : Indonesia
IBU
11.  Nama                                        : Taat uji ismini
12.  Tempat, tanggal lahir                : Temanggung, 12 juni 1972
13.  Agama                                      : Islam
14.  Alamat                                      : pingit kiduk no 45, Yogyakarta
15.  Nomor telepon                          :02746940694
16.  Pekerjaan                                  : Ibu Rumah Tangga
17.  Penghasilan                               : -
18.  Pendidikan Terakhir                 : SLTA
19.  Suku Bangsa                             : Jawa
20.  Kewarganegaraan                     : Indonesia

B.     Susunan Keluarga
1.      Jumlah Saudara
a.       Kandung                             : 2
b.      Tiri                                      :
c.       Angkat                                :

III.             Latar Belakang
a.       Akademik                               :
Konseli termasuk anak yang cukup pandai dan berprestasi di sekolah, konseli pernah bersekolah di
§  SD       : SD N KYAI MOJO Yogyakarta
§  SMP    : SMP Muhammadyah 3 Yogyakarta
b.      Sosial                                       :
Di lingkungan Sosial wahyu termasuk anak yang pandai berbicara dengan orang-orang disekitarnya, namun wahyu termasuk anak yang dimanjakan oleh orang tua nya.

c.       Keluarga                                  :
Konseli merupakan anak ketiga dari 3 bersaudara, dia memiliki seorang kakak laki-laki, dan seorang kakak perempuan. Keluarganya termasuk keluarga yang sederhana.

IV.             Gejala yang Nampak
a.       Berantem dengan teman
b.      Ditakuti teman
c.       Dihina / dijelek-jelekan oleh guru mata pelajaran
V.                Keluhan yang dialami                   :
Konseli merasa bosan akan sekolahnya dikarenakan dia tidak nyaman disekolah.
VI.             Masalah yang sebenarnya :
Dia dihina oleh guru mata pelajaran dan ditakuti oleh teman-temanya.
VII.          Pendekatan yang digunakan         :
Konseling ini menggunakan pendekatan CCT (Client Center Therapy), dengan terapi ini konselor dan konseli harus berinteraksi dengan cara berdialog agar tercapai gambaran yang serasi antara ideal self dan actual self  klien. Teknik yang digunakan ialah pertanyaan,  dorongan, interpretasi dan sugesti, namun digunakan oleh konselor dalam frekuensi yang rendah.
VIII.       Tujuan Konseling              :
Tujuan diadakannya konseling ini adalah membantu konseli untuk menerima actual selfnya daripada ideal selfnya. 


PROSES KONSELING

Konselor                                                                      Konseli
Nama               :Mei Prihantini                                    Nama               : Wahyu Hapsari
NIM/ Kelas     : 11001049/A3                                    NIM/Kelas      : 11001045/A3


No.
Konselor/klien
Kegiatan Konselor dan Konseli
Keterampilan
Prosedur
1.
Konseli
(Mengetuk pintu). Assalamu’alaikum

Pembukaan
2.
Konselor
:”Wa’alaikum salam warahmatullahi wa Barokatuh”. Mari silakan masuk.
(Menghampiri klien, menjabat tangan klien dan membawanya memasuki ruangan). Silahkan duduk… Senang sekali hari ini bisa bertemu dengan kamu. Bagaimana kabarnya?
attending

3.
Konseli
”Ya, Bu....”. Saya baik-baik saja. Ada apa bu saya dipanggil ke sini?


4.
Konselor
“Ada sesuatu yang ingin ibu bicarakan dengan kamu, ibu memperoleh informasi dari guru mata pelajaran kalau kamu mempunyai masalah dengan absensi,  kalau boleh ibu tahu apa yang menyebabkan kamu tidak masuk sekolah maukah kamu menceritakannya pada Ibu?”

Penjelasan Masalah
5.
Konseli
“Baik bu”.


6.
Konselor
“Ibu senang kalau kamu mau menceritakannya pada ibu, terimakasih kalau kamu bersedia bercerita kepada ibu.”
Empati

7.
Konseli
“Begini bu, saya merasa saya mengalami kebosanan berada di sekolah ini dan saya merasa belum menemukan teman yang benar-benar cocok dengan saya di sekolah ini”.


8.
Konselor
“lalu”
Pertanyaan terbuka

9.
Konseli
“Selain itu saya juga memiliki masalah dengan guru IPA saya Bu, saya merasa kesal dengan guru IPA tersebut yang bernama Bu Lorita saya merasa diperlakukan dengan tidak baik dia sering menghina saya dan selalu membawa-bawa nama orang tua saya jika menghina, jika dikelas bu lorita selalu bilang pada anak-anak kalau saya anak yang tidak baik, suka membuat onar, dan bodoh”.


10.
Konselor
“ooh”


11.
Konseli
“Ya selain menghina saya dengan omongan yang membuat saya tidak nyaman Bu Lorita juga sering mengatakan kalau anak nakal itu  bagaimana orang tuanya kalau orang tuanya benar anaknya juga tidak akan nakal. Saya tidak suka kalau Bu Lorita membawa-bawa nama orang tua saya apalagi di depan kelas pada saat belajar. Makanya saya sering tidak masuk pada saat mata pelajarannya Bu Lorita karena saya kesal sering dihina-hina sama dia”.

Penggalian Latar Belakang Masalah
13.
Konselor
“Memangnya kenapa Wahyu merasa bosan  dan tidak nyaman berada di sekolah?”
Pertanyaan terbuka

14.
Konseli
”Saya merasa bosan dan tidak nyaman di sekolah selain karena saya kesal dengan Bu Lorita, saya juga merasa tidak mempunyai kecocokan dengan teman-teman yang ada di sekolah, saya merasa lebih cocok dengan teman-teman lama saya sewaktu di SD”.


15.
Konselor
”Apakah teman –teman yang sering membolos bersama Wahyu berbeda sekolah?”


16.
Konseli
”Iya bu teman-teman saya yang lain berbeda SMP dengan saya, kami biasanya membolos dan nongkrong di taman kota, kami berkumpul di Tugu dan menghabiskan waktu sekolah disana”.


17.
Konselor
”Mengapa Wahyu tidak merasa memiliki kecocokan dengan teman-teman di sekolah, memangnya Wahyu  tidak memiliki teman dekat di sekolah?”


18.
Konseli
”Saya merasa tidak nyaman saja bu,  ada bu saya memiliki teman dekat namanya Rudi Salam saya juga kalau bolos bareng dengan dia”.


19.
Konselor
”Lalu apa saja yang kamu lakukan jika membolos dengan teman-teman kamu?”


20.
Konseli
Saya dan teman-teman hanya mengobrol dan bercanda-canda saja”.


21.
Konselor
”Oh...ya, tentang Bu Lorita apakah Luki tau mengapa Bu Lorita sering berkata sepert itu sama Wahyu, apa yang menyebabkan Bu Lorita bersikap seperti itu?”


22.
Konseli
”Mungkin karena saya di kelas suka membuat onar dan bodoh, Bu Lorita itu hanya memperhatikan anak-anak yang pintar saja bu di kelas. Padahal saya sudah berusaha untuk meminta maaf pada Bu Lorita kalau saya memiliki kesalahan tapi Bu Lorita malah mencuekan saya dan tidak menghiraukan maaf saya, itu membuat saya menjadi tambah kesal sama Bu Lorita, mungkin memang Bu Lorita tidak menyukai saya bu”.


23.
Konselor
”Ya mungkin saja Bu Lorita bersikap seperti terhadap Wahyu karena sikap Wahyu yang membuat bu Lorita jengkel. Ibu mengerti perasaan Wahyu


24.
Konseli
”Iya bu.... tapi kan saya sudah berusaha untuk meminta maaf pada Bu Lorita dan sudah merubah sikap saya pada saat mata pelajaran dia tapi tetap saja Bu Lorita masih suka menghina saya. Setiap orang juga kan bisa berubah sepertinya Bu Lorita tidak percaya kalau saya ingin berubah”.


25.
Konselor
Apakah ada hal lain yang membuat Bu Lorita seperti itu dan hal lain yang membuat kamu tidak betah di sekolah?


26.
Konseli
”Saya rasa tidak ada Bu, Ya Bu... saya merasa teman-teman yang lain  pada takut sama saya dan tidak ada yang berani kepada saya”.


27.
Konselor
”Apakah dengan tidak masuk pelajaran Bu Lorita itu tidak merugikan kamu dan tidak membuat kamu tertinggal pelajaran?


28.
Konseli
”Iya Bu ”itu sangat merugikan bagi saya”.


29.
Konselor
”Mengapa mereka takut pada Wahyu?”


30.
Konseli
”Mungkin karena Wahyu pernah menonjok teman sekelas Wahyu karena kesal”.


31.
Konselor
Mengapa Wahyu seperti itu?”


32.
Konseli
”Karena Wahyu kesal.”


33.
Konselor
”Sekarang menurut Wahyu apakah semua perbuatan Wahyu itu benar?”


34.
Konseli
”Tidak Bu”


35.
Konselor
”Apakah dengan membolos dapat menguntungkan Wahyu dan membuat  menjadi lebih baik.”
Konfrontasi

36.
Konseli
”Tidak Bu”


37.
Konselor
”Ibu ingin Wahyu menjadi lebih baik dan dapat merubah semua sikap Wahyu, jika Wahyu bersikap baik maka pandangan teman-teman dan bu Lorita akan baik juga sama Wahyu. Wahyu mau kan berubah sikap Wahyu, ini semua buat Wahyu  kalau Wahyu melakukan hal-hal yang merugikan dampaknya juga kan tidak baik buat diri Wahyu sendiri. Ibu senang jika orang-orang berpandangan positif tentang Wahyu, Wahyu  pasti senang kan jika Wahyu dianngap anak yang baik oleh teman-teman dan bu lorita. Dan apakah Wahyu juga tidak mau menjadi contoh bagi teman-teman Wahyu yang lainnya dan membawanya untuk berubah” 
Pemecahan Masalah
Penyelesaian Masalah
38.
Konseli
Wahyu mengerti bu, dan Wahyu juga ingin berubah?”


39.
Konselor
”Bagus sekali jika Wahyu ingin berubah, Ibu ingin melihat Wahyu menjadi anak yang berhasil dan dapat dibanggakan oleh orang tua Wahyu. Bagaimana dengan Bu Lorita, apakah Wahyu akan terus seperti itu?”


40.
Konseli
”Kalau Bu Lorita Wahyu juga tidak tahu harus bagaimana?”


41.
Konselor
”Ya memang ya Wahyu setiap orang itu mempunyai karakteristiknya masing-masing, nah...Wahyu kan sudah meminta maaf sama Bu Lorita Ibu ingin Wahyu memahami kalau Bu Lorita dengan karakteristiknya yang seperti itu dan memahami sikap Bu Lorita, Ibu tidak mau kalau Wahyu tertinggal mata pelajaran IPA hanya karena Bu Lorita, sekarang Wahyu mencoba membuktikan pada Bu Lorita kalau Wahyu juga bisa menjadi lebih baik. Bagaimana? Nah... sekarang apa yang ingin Wahyu  lakukan?”


42.
Konseli
”Ya Wahyu ingin mencoba untuk berubah, tapi bu, Wahyu bingung jika ada teman Wahyu yang mengajak Wahyu membolos lagi?”


43.
Konselor
Wahyu harus mempunyai sikap yang asertif, Wahyu harus bisa berkata tidak jika Wahyu ingin berubah Wahyu harus memiliki komitmen yang kuat untuk berubah, semua tergantung pada diri Wahyu sendiri jika Wahyu mempunyai keinginan yang besar untuk berubah ibu yakin pasti Wahyu bisa untuk berubah”.


44.
Konseli
”Baik bu, kalau begitu Wahyu akan mencoba untuk dapat berubah dan berusaha untuk menjadi lebih baik. Wahyu  juga ingin menjadi orang yang bisa dibanggakan orang tua dan dipandang baik oleh orang-orang”.


45.
Konselor
”Ya bagus Wahyu  ibu senang sekali mendengarnya jika Wahyu mau berusaha untuk berubah. Apakah ada yang ingin Wahyu bicarakan lagi?

Penutup
46.
Konseli
Wahyu kira bu, sepertinya sudah cukup”.


47.
Konselor
”Baiklah jika tidak ada yang ingin di bicarakan lagi, cukup diskusi kita hari. Terimakasih Wahyu sudah percaya pada Ibu untuk menceritakan masalah Wahyu”.


48.
Konseli
”Sama-sama bu. Saya permisi ke kelas bu. Assalamualaikum.”


49.
Konselor
“Silakan. Wassalamualaikum.”