I. Identitas
Klien
1. Nama
Lengkap : Wahyu Hapsari
2. Nama
Panggilan : Wahyu
3. Tempat,
tanggal lahir :
Yogyakarta, 2 Oktober 1997
4. Umur :
16 tahun
5. Jenis
Kelamin :
Perempuan
6. Golongan
Darah : O
7. Agama :
Islam
8. Anak
ke :
2 dari 3 bersaudara
9. Status
dalam Keluarga : Anak
kandung
10. Suku
Bangsa :
Jawa
11. Kewarganegaraan : Indonesia
12. Alamat
Asal :
pingit kiduk no 45, Yogyakarta
13. Alamat
Sekarang :
pingit kiduk no 45, Yogyakarta
14. Nomor
Telepon :
085729333772
II. Keadaan Keluarga
A. Orang
Tua
AYAH
1. Nama : edi yudanto
2. Tempat,
tanggal lahir : Blitar, 15
juni 1965
3. Agama : Islam
4. Alamat : pingit
kiduk no 45, Yogyakarta
5. Nomor
telepon :
0274810899
6. Pekerjaan : Karyawan
Swasta
7. Penghasilan : -
8. Pendidikan
Terakhir : S1
9. Suku
Bangsa : Jawa
10. Kewarganegaraan : Indonesia
IBU
11. Nama : Taat
uji ismini
12. Tempat,
tanggal lahir : Temanggung,
12 juni 1972
13. Agama : Islam
14. Alamat : pingit
kiduk no 45, Yogyakarta
15. Nomor
telepon :02746940694
16. Pekerjaan : Ibu Rumah
Tangga
17. Penghasilan : -
18. Pendidikan
Terakhir : SLTA
19. Suku
Bangsa : Jawa
20. Kewarganegaraan : Indonesia
B. Susunan
Keluarga
1. Jumlah
Saudara
a. Kandung : 2
b. Tiri :
c. Angkat :
III.
Latar Belakang
a. Akademik :
Konseli
termasuk anak yang cukup pandai dan berprestasi di sekolah, konseli pernah
bersekolah di
§ SD : SD N KYAI
MOJO Yogyakarta
§ SMP : SMP Muhammadyah
3 Yogyakarta
b. Sosial :
Di lingkungan Sosial
wahyu termasuk anak yang pandai berbicara dengan orang-orang disekitarnya,
namun wahyu termasuk anak yang dimanjakan oleh orang tua nya.
c. Keluarga :
Konseli
merupakan anak ketiga dari 3 bersaudara, dia memiliki seorang kakak laki-laki,
dan seorang kakak perempuan.
Keluarganya termasuk keluarga yang sederhana.
IV.
Gejala yang Nampak
a.
Berantem
dengan teman
b.
Ditakuti
teman
c.
Dihina
/ dijelek-jelekan oleh guru mata pelajaran
V.
Keluhan yang dialami :
Konseli
merasa bosan akan sekolahnya dikarenakan dia tidak nyaman disekolah.
VI.
Masalah yang sebenarnya :
Dia
dihina oleh guru mata pelajaran dan ditakuti oleh teman-temanya.
VII.
Pendekatan yang digunakan :
Konseling
ini menggunakan pendekatan CCT (Client Center Therapy), dengan terapi ini
konselor dan konseli harus berinteraksi dengan cara berdialog agar tercapai
gambaran yang serasi antara ideal self dan actual self klien. Teknik yang digunakan ialah
pertanyaan, dorongan, interpretasi dan
sugesti, namun digunakan oleh konselor dalam frekuensi yang rendah.
VIII. Tujuan
Konseling :
Tujuan
diadakannya konseling ini adalah membantu konseli untuk menerima actual selfnya
daripada ideal selfnya.
PROSES
KONSELING
Konselor Konseli
Nama :Mei
Prihantini Nama : Wahyu Hapsari
NIM/ Kelas :
11001049/A3 NIM/Kelas : 11001045/A3
No.
|
Konselor/klien
|
Kegiatan
Konselor dan Konseli
|
Keterampilan
|
Prosedur
|
1.
|
Konseli
|
(Mengetuk pintu). ”Assalamu’alaikum
|
Pembukaan
|
|
2.
|
Konselor
|
:”Wa’alaikum
salam warahmatullahi wa Barokatuh”. Mari silakan masuk.
(Menghampiri klien, menjabat
tangan klien dan membawanya memasuki ruangan). Silahkan duduk… Senang sekali hari ini bisa bertemu dengan kamu. Bagaimana kabarnya?
|
attending
|
|
3.
|
Konseli
|
”Ya, Bu....”. Saya baik-baik saja. Ada apa bu saya dipanggil ke sini?
|
||
4.
|
Konselor
|
“Ada sesuatu yang ingin ibu bicarakan dengan kamu, ibu memperoleh informasi dari guru mata pelajaran kalau kamu mempunyai
masalah dengan absensi, kalau boleh
ibu tahu apa yang menyebabkan kamu tidak masuk sekolah maukah kamu
menceritakannya pada Ibu?”
|
Penjelasan
Masalah
|
|
5.
|
Konseli
|
“Baik bu”.
|
||
6.
|
Konselor
|
“Ibu senang kalau kamu mau menceritakannya pada ibu, terimakasih kalau
kamu bersedia bercerita kepada ibu.”
|
Empati
|
|
7.
|
Konseli
|
“Begini bu, saya merasa saya mengalami kebosanan berada di sekolah ini
dan saya merasa belum menemukan teman yang benar-benar cocok dengan saya di
sekolah ini”.
|
||
8.
|
Konselor
|
“lalu”
|
Pertanyaan
terbuka
|
|
9.
|
Konseli
|
“Selain itu saya juga memiliki masalah dengan guru IPA saya Bu, saya
merasa kesal dengan guru IPA tersebut yang bernama Bu Lorita saya merasa
diperlakukan dengan tidak baik dia sering menghina saya dan selalu
membawa-bawa nama orang tua saya jika menghina, jika dikelas bu lorita selalu
bilang pada anak-anak kalau saya anak yang tidak baik, suka membuat onar, dan
bodoh”.
|
||
10.
|
Konselor
|
“ooh”
|
||
11.
|
Konseli
|
“Ya selain menghina saya dengan omongan yang membuat saya tidak nyaman Bu
Lorita juga sering mengatakan kalau anak nakal itu bagaimana orang tuanya kalau orang tuanya
benar anaknya juga tidak akan nakal. Saya tidak suka kalau Bu Lorita
membawa-bawa nama orang tua saya apalagi di depan kelas pada saat belajar.
Makanya saya sering tidak masuk pada saat mata pelajarannya Bu Lorita karena
saya kesal sering dihina-hina sama dia”.
|
Penggalian
Latar Belakang Masalah
|
|
13.
|
Konselor
|
“Memangnya
kenapa Wahyu merasa bosan dan tidak nyaman
berada di sekolah?”
|
Pertanyaan
terbuka
|
|
14.
|
Konseli
|
”Saya merasa
bosan dan tidak nyaman di sekolah selain karena saya kesal dengan Bu Lorita,
saya juga merasa tidak mempunyai kecocokan dengan teman-teman yang ada di sekolah,
saya merasa lebih cocok dengan teman-teman lama saya sewaktu di SD”.
|
||
15.
|
Konselor
|
”Apakah teman
–teman yang sering membolos bersama Wahyu berbeda sekolah?”
|
||
16.
|
Konseli
|
”Iya bu
teman-teman saya yang lain berbeda SMP dengan saya, kami biasanya membolos
dan nongkrong di taman kota, kami berkumpul di Tugu dan menghabiskan waktu sekolah disana”.
|
||
17.
|
Konselor
|
”Mengapa Wahyu tidak merasa memiliki
kecocokan dengan teman-teman di sekolah, memangnya Wahyu tidak memiliki teman dekat di sekolah?”
|
||
18.
|
Konseli
|
”Saya merasa tidak nyaman saja
bu, ada bu saya memiliki teman dekat
namanya Rudi Salam saya juga kalau bolos bareng dengan dia”.
|
||
19.
|
Konselor
|
”Lalu apa saja yang kamu lakukan
jika membolos dengan teman-teman kamu?”
|
||
20.
|
Konseli
|
Saya dan teman-teman hanya
mengobrol dan bercanda-canda saja”.
|
||
21.
|
Konselor
|
”Oh...ya, tentang Bu Lorita
apakah Luki tau mengapa Bu Lorita sering berkata sepert itu sama Wahyu, apa yang menyebabkan Bu
Lorita bersikap seperti itu?”
|
||
22.
|
Konseli
|
”Mungkin
karena saya di kelas suka membuat onar dan bodoh, Bu Lorita itu hanya
memperhatikan anak-anak yang pintar saja bu di kelas. Padahal saya sudah
berusaha untuk meminta maaf pada Bu Lorita kalau saya memiliki kesalahan tapi
Bu Lorita malah mencuekan saya dan tidak menghiraukan maaf saya, itu membuat
saya menjadi tambah kesal sama Bu Lorita, mungkin memang Bu Lorita tidak
menyukai saya bu”.
|
||
23.
|
Konselor
|
”Ya mungkin saja Bu Lorita
bersikap seperti terhadap Wahyu karena sikap Wahyu yang membuat bu Lorita jengkel. Ibu mengerti
perasaan Wahyu”
|
||
24.
|
Konseli
|
”Iya bu.... tapi kan saya sudah
berusaha untuk meminta maaf pada Bu Lorita dan sudah merubah sikap saya pada
saat mata pelajaran dia tapi tetap saja Bu Lorita masih suka menghina saya.
Setiap orang juga kan bisa berubah sepertinya Bu Lorita tidak percaya kalau
saya ingin berubah”.
|
||
25.
|
Konselor
|
Apakah ada hal lain yang
membuat Bu Lorita seperti itu dan hal lain yang membuat kamu tidak betah di
sekolah?
|
||
26.
|
Konseli
|
”Saya rasa tidak ada Bu, Ya
Bu... saya merasa teman-teman yang lain
pada takut sama saya dan tidak ada yang berani kepada saya”.
|
||
27.
|
Konselor
|
”Apakah dengan tidak masuk
pelajaran Bu Lorita itu tidak merugikan kamu dan tidak membuat kamu
tertinggal pelajaran?
|
||
28.
|
Konseli
|
”Iya Bu ”itu sangat merugikan
bagi saya”.
|
||
29.
|
Konselor
|
”Mengapa mereka takut pada Wahyu?”
|
||
30.
|
Konseli
|
”Mungkin karena Wahyu pernah menonjok teman sekelas Wahyu karena kesal”.
|
||
31.
|
Konselor
|
Mengapa Wahyu seperti itu?”
|
||
32.
|
Konseli
|
”Karena Wahyu kesal.”
|
||
33.
|
Konselor
|
”Sekarang menurut Wahyu apakah semua perbuatan Wahyu itu benar?”
|
||
34.
|
Konseli
|
”Tidak Bu”
|
||
35.
|
Konselor
|
”Apakah dengan membolos dapat
menguntungkan Wahyu dan membuat menjadi lebih baik.”
|
Konfrontasi
|
|
36.
|
Konseli
|
”Tidak Bu”
|
||
37.
|
Konselor
|
”Ibu ingin Wahyu menjadi lebih baik dan dapat
merubah semua sikap Wahyu, jika Wahyu bersikap baik maka pandangan teman-teman dan bu Lorita akan baik juga
sama Wahyu. Wahyu mau kan berubah sikap Wahyu, ini semua buat Wahyu kalau Wahyu melakukan hal-hal yang
merugikan dampaknya juga kan tidak baik buat diri Wahyu sendiri. Ibu senang jika
orang-orang berpandangan positif tentang Wahyu, Wahyu pasti senang kan jika Wahyu dianngap anak yang baik oleh
teman-teman dan bu lorita. Dan apakah Wahyu juga tidak mau menjadi contoh bagi teman-teman Wahyu yang lainnya dan membawanya
untuk berubah”
|
Pemecahan
Masalah
|
Penyelesaian
Masalah
|
38.
|
Konseli
|
”Wahyu mengerti bu, dan Wahyu juga ingin berubah?”
|
||
39.
|
Konselor
|
”Bagus sekali jika Wahyu ingin berubah, Ibu ingin
melihat Wahyu menjadi anak yang berhasil dan dapat dibanggakan oleh orang tua Wahyu. Bagaimana dengan Bu Lorita,
apakah Wahyu akan terus seperti itu?”
|
||
40.
|
Konseli
|
”Kalau Bu Lorita Wahyu juga tidak tahu harus
bagaimana?”
|
||
41.
|
Konselor
|
”Ya memang ya Wahyu setiap orang itu mempunyai
karakteristiknya masing-masing, nah...Wahyu kan sudah meminta maaf sama Bu Lorita Ibu ingin Wahyu memahami kalau Bu Lorita
dengan karakteristiknya yang seperti itu dan memahami sikap Bu Lorita, Ibu
tidak mau kalau Wahyu tertinggal mata pelajaran IPA hanya karena Bu Lorita, sekarang Wahyu mencoba membuktikan pada Bu
Lorita kalau Wahyu juga bisa menjadi lebih baik. Bagaimana? Nah... sekarang apa yang ingin Wahyu lakukan?”
|
||
42.
|
Konseli
|
”Ya Wahyu ingin mencoba untuk berubah,
tapi bu, Wahyu bingung jika ada teman Wahyu yang mengajak Wahyu membolos lagi?”
|
||
43.
|
Konselor
|
”Wahyu harus mempunyai sikap yang asertif, Wahyu harus bisa berkata tidak jika Wahyu ingin berubah Wahyu harus memiliki komitmen yang
kuat untuk berubah, semua tergantung pada diri Wahyu sendiri jika Wahyu mempunyai keinginan yang besar
untuk berubah ibu yakin pasti Wahyu bisa untuk berubah”.
|
||
44.
|
Konseli
|
”Baik bu, kalau begitu Wahyu akan mencoba untuk dapat
berubah dan berusaha untuk menjadi lebih baik. Wahyu juga ingin menjadi orang yang bisa
dibanggakan orang tua dan dipandang baik oleh orang-orang”.
|
||
45.
|
Konselor
|
”Ya bagus Wahyu ibu senang sekali mendengarnya jika Wahyu mau berusaha untuk berubah.
Apakah ada yang ingin Wahyu bicarakan lagi?
|
Penutup
|
|
46.
|
Konseli
|
Wahyu kira bu, sepertinya sudah cukup”.
|
||
47.
|
Konselor
|
”Baiklah jika tidak ada yang
ingin di bicarakan lagi, cukup diskusi kita hari. Terimakasih Wahyu sudah percaya pada Ibu untuk
menceritakan masalah Wahyu”.
|
||
48.
|
Konseli
|
”Sama-sama bu. Saya permisi ke kelas bu. Assalamualaikum.”
|
||
49.
|
Konselor
|
“Silakan. Wassalamualaikum.”
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar