Permainan
peran (bahasa Inggris: role-playing game
disingkat RPG) adalah sebuah permainan
yang para pemainnya memainkan peran tokoh-tokoh khayalan dan berkolaborasi
untuk merajut sebuah cerita bersama. Para pemain memilih aksi tokok-tokoh
mereka berdasarkan karakteristik tokoh tersebut, dan keberhasilan aksi mereka
tergantung dari sistem peraturan permainan yang telah ditentukan. Asal tetap
mengikuti peraturan yang ditetapkan, para pemain bisa berimprovisasi membentuk
arah dan hasil akhir permainan ini.
Dalam sebuah permainan RPG, jarang ada yang
"kalah" atau "menang". Ini membuat permain RPG berbeda dari
jenis permainan papan lainnya seperti Monopoli
atau Ular Tangga, permainan kartu, olah raga,
dan permainan lainnya. Seperti sebuah novel atau film, permainan RPG
mempunyai daya tarik karena permainan-permainan ini mengajak para pemain untuk
menggunakan imajinasi
mereka. RPG biasa lebih mengarah ke kolaborasi sosial daripada kompetisi. Pada
umumnya dalam RPG, para pemain tergabung dalam satu kelompok.
Permainan RPG rata-rata dimainkan seperti sebuah drama radio: ketika
seorang pemain "berbicara", dia berbicara sebagai tokohnya dan ketika
si pemain ingin tokohnya melakukan sesuatu yang fisik (seperti menyerang sebuah
monster
atau membuka sebuah gembok)
dia harus menggambarkannya secara lisan.
Ada pula sejenis permainan RPG di mana para
pemain bisa melakukan gerakan fisik tokohnya oleh si pemain sendiri. Ini
disebut Live-Action Role-playing atau LARP. Dalam permainan LARP,
biasanya para pemain memakai kostum dan menggunakan alat-alat yang sesuai dengan tokoh,
dunia dan cerita yang dia mainkan.
Permainan PC yang menggunakan
unsur-unsur dan mekanisme permainan RPG disebut sebagai computer role-playing games atau CRPG.
Selain di PC, RPG juga banyak diadaptasikan ke mesin-mesin permainan atau konsol,
yang disebut console role-playing games, disingkat
cRPG. Dengan meningkatnya popularitas RPG elektronik, industri permainan video
telah membuat istilah RPG dikenal untuk RPG elektronik saja, dan mengakibatkan
munculnya istilah RPG "pen and paper" atau "tabletop"
untuk mendeskripsikan RPG tradisional.
Psikodrama
Psikodrama merupakan suatu
cara untuk mengeksplorasi jiwa manusia melalui aksi dramatik, yang diciptakan
dan dikembangkan oleh J.L Moreno sekitar tahun 1920-an dan 1930-an. Gagasan itu
dikembangkan dari kreatifitas Moreno, setelah banyak bertemu dan membantu
anak-anak, serta cintanya pada spontanitas dan teater. Dia memperkenalkan suatu
pendekatan kelompok dalam era yang menekankan pada pendekatan intrapersonal.
Oleh karena itu, berbagai sumbangannya terhadap lapangan kerja kelompok
(seperti penekanan pada tindakan dan fokusnya pada masa kini dan disini tak
pernah dihargai dengan pantas). Awal psikodrama dirintis Moreno pada tahun 1921
di Vienna dalam bentuk teater spontanitas.
Praktek psikodrama berlangsung
secara multimedia. Pertama, terdapat faktor-faktor personal dan fisik yang
harus dipertimbangkan, seperti: sebuah ruangan, seorang pelaku utama, aktor,
sutradara, dan hadirin. Kedua, teknik yang harus dikerjakan secara metodologis.
Pentas (the stage) merupakan tempat aksi atau perbuatan berlangsung, yang
mungkin berbentuk resmi atau bagian ruangan yang sederhana. Protagonis adalah
seorang pelaku (subjek) pemeran psikodrama. Ia dapat memainkan banyak bagian.
Aktor merupakan orang yang memainkan bagian objek atau orang lain yang berarti
dalam permainan itu. Direktor atau sutradara adalah sseorang yang mengarahkan
protagonis dalam menggunakan metode psikodrama dalam rangka membantu seseorang
untuk mengeksplorasi masalanya. Sutradara sama dengan pimpinan kelompok dalam
pendekatan teoritik.
Proses psikodrama pada umumnya
berlangsung memalui tiga fase, yaitu fase pemanasan (warm-up), tindakan
(action), dan integrasi (integration).
1.Fase pemanasan ditandai dengan penentuan
sutradara yang siap memimpin kelompok dan anggota yang siap dipimpin.
2.Fase tindakan merupakan proses yang melibatkan
pemeranan kepeduliankepedulian protagonis.
3.Fase integrasi melibatkan diskusi dan penutupan
(closure). Setelah fase tindakan, protagonis berada dalam ketidakseimbangan dan
membutuhkan dukungan.
Sebenarnya banyak teknik
psikodrama, tetapi berikut ini hanya beberapa teknik utama yang dikemukakan.
(a) Creative imagery.
(b) The magic shop.
(c) Teknik berbicara-sendiri (soliloquy
(d) Monodrama (autodrama
(e) The double and multiple double technique.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar