Daftar Blog Saya

Rabu, 14 November 2012

Role Playing


Permainan peran (bahasa Inggris: role-playing game disingkat RPG) adalah sebuah permainan yang para pemainnya memainkan peran tokoh-tokoh khayalan dan berkolaborasi untuk merajut sebuah cerita bersama. Para pemain memilih aksi tokok-tokoh mereka berdasarkan karakteristik tokoh tersebut, dan keberhasilan aksi mereka tergantung dari sistem peraturan permainan yang telah ditentukan. Asal tetap mengikuti peraturan yang ditetapkan, para pemain bisa berimprovisasi membentuk arah dan hasil akhir permainan ini.
Dalam sebuah permainan RPG, jarang ada yang "kalah" atau "menang". Ini membuat permain RPG berbeda dari jenis permainan papan lainnya seperti Monopoli atau Ular Tangga, permainan kartu, olah raga, dan permainan lainnya. Seperti sebuah novel atau film, permainan RPG mempunyai daya tarik karena permainan-permainan ini mengajak para pemain untuk menggunakan imajinasi mereka. RPG biasa lebih mengarah ke kolaborasi sosial daripada kompetisi. Pada umumnya dalam RPG, para pemain tergabung dalam satu kelompok.
Permainan RPG rata-rata dimainkan seperti sebuah drama radio: ketika seorang pemain "berbicara", dia berbicara sebagai tokohnya dan ketika si pemain ingin tokohnya melakukan sesuatu yang fisik (seperti menyerang sebuah monster atau membuka sebuah gembok) dia harus menggambarkannya secara lisan.
Ada pula sejenis permainan RPG di mana para pemain bisa melakukan gerakan fisik tokohnya oleh si pemain sendiri. Ini disebut Live-Action Role-playing atau LARP. Dalam permainan LARP, biasanya para pemain memakai kostum dan menggunakan alat-alat yang sesuai dengan tokoh, dunia dan cerita yang dia mainkan.
Permainan PC yang menggunakan unsur-unsur dan mekanisme permainan RPG disebut sebagai computer role-playing games atau CRPG. Selain di PC, RPG juga banyak diadaptasikan ke mesin-mesin permainan atau konsol, yang disebut console role-playing games, disingkat cRPG. Dengan meningkatnya popularitas RPG elektronik, industri permainan video telah membuat istilah RPG dikenal untuk RPG elektronik saja, dan mengakibatkan munculnya istilah RPG "pen and paper" atau "tabletop" untuk mendeskripsikan RPG tradisional.
Psikodrama
Psikodrama merupakan suatu cara untuk mengeksplorasi jiwa manusia melalui aksi dramatik, yang diciptakan dan dikembangkan oleh J.L Moreno sekitar tahun 1920-an dan 1930-an. Gagasan itu dikembangkan dari kreatifitas Moreno, setelah banyak bertemu dan membantu anak-anak, serta cintanya pada spontanitas dan teater. Dia memperkenalkan suatu pendekatan kelompok dalam era yang menekankan pada pendekatan intrapersonal. Oleh karena itu, berbagai sumbangannya terhadap lapangan kerja kelompok (seperti penekanan pada tindakan dan fokusnya pada masa kini dan disini tak pernah dihargai dengan pantas). Awal psikodrama dirintis Moreno pada tahun 1921 di Vienna dalam bentuk teater spontanitas.
Praktek psikodrama berlangsung secara multimedia. Pertama, terdapat faktor-faktor personal dan fisik yang harus dipertimbangkan, seperti: sebuah ruangan, seorang pelaku utama, aktor, sutradara, dan hadirin. Kedua, teknik yang harus dikerjakan secara metodologis. Pentas (the stage) merupakan tempat aksi atau perbuatan berlangsung, yang mungkin berbentuk resmi atau bagian ruangan yang sederhana. Protagonis adalah seorang pelaku (subjek) pemeran psikodrama. Ia dapat memainkan banyak bagian. Aktor merupakan orang yang memainkan bagian objek atau orang lain yang berarti dalam permainan itu. Direktor atau sutradara adalah sseorang yang mengarahkan protagonis dalam menggunakan metode psikodrama dalam rangka membantu seseorang untuk mengeksplorasi masalanya. Sutradara sama dengan pimpinan kelompok dalam pendekatan teoritik.
Proses psikodrama pada umumnya berlangsung memalui tiga fase, yaitu fase pemanasan (warm-up), tindakan (action), dan integrasi (integration).
1.Fase pemanasan ditandai dengan penentuan sutradara yang siap memimpin kelompok dan anggota yang siap dipimpin.
2.Fase tindakan merupakan proses yang melibatkan pemeranan kepeduliankepedulian protagonis.
3.Fase integrasi melibatkan diskusi dan penutupan (closure). Setelah fase tindakan, protagonis berada dalam ketidakseimbangan dan membutuhkan dukungan.
Sebenarnya banyak teknik psikodrama, tetapi berikut ini hanya beberapa teknik utama yang dikemukakan.
(a) Creative imagery.
(b) The magic shop.
(c) Teknik berbicara-sendiri (soliloquy
(d) Monodrama (autodrama
(e) The double and multiple double technique.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar